SUMENEP– Oknum Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya di Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, yang diduga gelapkan bantuan hibah Traktor roda empat berujung laporan Polisi, Jumat, 17/01/25, Sore.
Diketahui, Ketua kelompok tani itu berinisial F.
F diduga menjual traktor bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
F adalah anak mantan ketua Kelompok Tani Harapan Jaya yang lama sebelum meninggal.
Bantuan hibah traktor roda empat tersebut diduga dijual setelah ketua kelompok tani Harapan Jaya yang lama meninggal.
Dugaan penggelapan bantuan hibah traktor roda empat tersebut dilaporkan di Polres Sumenep.
Satreskrim Polres Sumenep, membenarkan adanya laporan dugaan penggelapan bantuan hibah traktor roda empat yang dilakukan oleh ketua kelompok Tani Harapan Jaya inisial F, di Desa Lapa Laok, Dungkek, Sumenep.
“Benar mas, laporan itu ditangani Unit Pidkor Polres Sumenep, dan sudah didalami,” ujar salah satu penyidik Satreskrim Polres Sumenep.
Diwartakan sebelumnya, Bantuan traktor dari Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk petani diduga dijual oleh oknum Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, di Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Padahal, bantuan traktor tersebut merupakan program Pemerintah, yang diperuntukkan membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Namun ironinya, bantuan yang seharusnya dimanfaatkan dengan baik malah dilenyapkan lantaran sudah dijual.
Warga desa Lapa Laok yang identitasnya enggan disebut mengatakan, bantuan traktor roda empat tersebut diduga sudah dijual kurang lebih satu tahun yang lalu oleh oknum ketua kelompok tani.
“Bantuan traktor roda 4 itu sudah dijual kurang lebih satu tahunan, dan traktor tersebut kayaknya dijual kepada orang yang jauh, bukan wilayah sini,” ungkapnya
Narasumber menyebut, traktor roda empat yang diduga dijual oleh ketua kelompok tani Harapan Jaya ini senilai Rp 80 juta.
“Kalau tidak salah nilainya sebwsar Rp 80 juta,” sebutnya.
Berkaitan dengan kasus tak beres tersebut, pewarta mencoba menggali keterangan dengan melakukan konfirmasi kepada Ketua kelompok tani Harapan Jaya. Namun saat dihubungi beberapa kali melalui telepon selulernya, tidak pernah diangkat.
Hingga berita ini terbit, belum ada pernyataan resmi dari ketua kelompok tani Harapan Jaya.
Media ini dan tim akan terus melakukan upaya investigasi dan mengungkap kasus ini sampai ke akar-akarnya.
(MD)