Malang – Tindakan penertiban oleh aparatur penegak hukum dalam memberikan kenyamanan dan keamanan di lingkungan masyarakat khususnya wilayah Malang cukup diacungi jempol, bahkan dalam hal pemberantasan perjudian sabung ayam.
Atas tindakan tegas hal tersebut, mampu memberikan efek jera terhadap para pengelola kalangan sabung ayam yakni dengan menutupnya secara permanen.
Namun demikian, masih ada segelintir orang yang masih nekat untuk membuka kalangan sabung ayam, hanya untuk meraup keuntungan secara pribadi, meskipun hal tersebut sangat dilarang.
Seperti yang terlihat di jalan Sadru No 283 Ngempit Tegalsari kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Di lokasi tersebut, nampak terpantau sebuah judi sabung ayam yang mampu menarik penjudi dari berbagai kalangan. Sabtu,03/02/2024.
Warga sekitar yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwasanya semenjak adanya kalangan judi ayam ini, kampung halamannya nampak terlihat kumuh, karena banyaknya lalu lalang kendaraan yang melintas.
“Lebih ironisnya lagi kalangan tersebut dekat dengan tempat Pendidikan yang mana seharusnya tidak ada tempat Perjudian sehingga terkesan memberikan contoh yang kurang baik kepada anak anak,” tukasnya.
Pihak kepolisian juga belum berani menindak perjudian sabung ayam, info yang di dapatkan awak media karena di backingin oleh Kepala Desa dan oknum Aparat Penegak Hukum ( APH).
“Dulu sebelum ada kalangan judi ini, kampung kami nampak asri, bahkan para remaja sering beribadah, namun kini berubah drastis, remaja banyak yang ke kalangan judi tersebut, tentunya ini jika dibiarkan maka masa depan anak anak kami akan rusak,” urai warga dengan nada lirih.
Dirinya juga menambahkan, bahwa pemilik kalangan judi sabung ayam ini berkategori kuat, makannya ia mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan.
“Saya takut mas, karena kalangan tersebut di duga ada yang back Up dari Kepala Desa dan APH,” Terang narasumber yang engan identitasnya disebut.
Warga Meminta kepada kapolres Malang Untuk menertibkan sabung ayam di Ngempit Tegalsari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.
“Apalagi menjelang Pesta Demokrasi,” pungkasnya.