Sumenep– Rutinitas Pertemuan Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan Kota Sumenep digelar di Pendopo Goa Jeruk, Desa Kebonagung. Kamis, 21/12.
Kegiatan yang bertema Serap Aspirasi dan Koordinasi tersebut mengundang sejumlah pihak meliputi BPPKAD, Dinas PUTR, Pengairan, BPN Sumenep, DPMD Sumenep, DLH, Perhutani, Kapolres, Kapolsek Kota, Unit Pidter Polres Sumenep, Dandim 0827/Sumenep dan Danramil.
Hadir diantaranya Camat Kota dan Kades se-Kecamatan Kota Sumenep, Srikandi TP-PKK desa, Kartar, Aparatur desa, LSM serta Pers .
Pantauan wartawan, hanya pihak Disbudporapar Sumenep yang absen menghadiri undangan.
Pada kesempatan itu, semua instansi terkait diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi bahkan dilakukan sesi tanya jawab.
Segala bentuk persoalan di Kecamatan Kota Sumenep dimusyawarahkan pada forum tersebut agar mencapai mufakat. Baik persoalan mengenai sampah, Tanah Kas Desa (TKD) dan lain lain.
Tidak hanya itu, sederet prestasi mengenai pencapaian desa Kebonagung, desa Pabian, desa Marengan Daya, desa Paberasan, desa Kolor, desa Parsanga, desa Pandian juga dipaparkan.
Pada kesempatan tersebut, kepala desa Pabian, Zulfikar Ali Mustakim, SE menjadi moderator acara.
Zulfikar mengatakan, kegiatan rutinitas bulanan yang bertema serap aspirasi dan koordinasi tersebut dalam rangka menguatkan sinergitas dengan elemen pemerintahan agar segala persoalan yang terjadi dapat terselesaikan.
“Tujuan kegiatan ini selain silaturrahmi juga sebagai wadah sinergitas agar saling mengenal dan saling tahu karena banyak hal yang ingin disinergikan kegiatan kegiatan yang ada di desa yang tidak menutup kemungkinan saling bersinggungan dengan instansi instansi pemerintahan yang lain,” katanya.
Oleh karenanya, lanjut dia, dengan adanya forum seperti ini, keluh kesah setiap elemen bisa tersampaikan.
“Namun pada kegiatan ini, kita tidak ingin saling mencari pembenaran ataupun saling adu argumen tapi mencari apa yang sekiranya dalam hal pelaksanaan pemerintahan desa bisa saling sinergi dan tidak menyalahi apa yang menjadi kewenangan masing masing,” lanjutnya.
Sementara itu, mengawali sambutannya, Kades Kebonagung, Kecamatan Kota Bustanul Affa melaporkan informasi terkini desa Kabonagung yang tetap aman dan kondusif.
“Menjelang Pemilu 2024, ijinkan kami menyampaikan kepada Bapak Kapolres dan Dandim Sumenep bahwa situasi dan kondisi keamanan wilayah Kebonagung masih kondisif,” terang Kades Bustanul Affa.
Kemudian, Kades menyampaikan, kegiatan itu merupakan wadah untuk menguatkan sinergitas dengan seluruh elemen pemerintahan demi kemaslahatan masyarakat.
“Sebab selama ini banyak persoalan yang seringkali bersinggungan sehingga kemudian forum ini menjadi wadah untuk saling mengedukasi antar satu dengan yang lain,” ucap Bustanul Affa.
Sengaja ia meminta ijin untuk mengundang instansi terkait agar kedepan dapat saling berkontribusi membangun desa dan daerah.
“Maksud dan tujuan pemerintah desa Kebonagung dan teman teman Kades se-Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep menggelar forum ini agar kedepan tidak ada konflik dan ketersinggungan karena kurangnya komunikasi dan koordinasi,” bebernya.
Bustanul Affa berharap dengan berkumpulnya pada forum serap aspirasi dan koordinasi, seluruh unsur yang hadir dapat menyampaikan aspirasi aspirasinya yang bisa mengedukasi.
“Kami berharap dengan berkumpulnya di tempat ini, kita semua bisa menyampaikan aspirasi yang nantinya kita dapat petunjuk atau arahan,” harapnya.
Sebagai Kepala Desa, Bustanul Affa secara terbuka tetap menerima kritik dan saran. Apalagi mengenai pengembangan desa wisata yang telah dibangun di wilayahnya.
“Kami siap menerima saran dan kritikan agar memotivasi saya untuk membenahi apa yang harus diperbaiki kedepan supaya lebih tercipta sinergi yang lebih baik,” tukasnya.
Camat Sumenep Kota, Faruk Hanafi sangat mengapresiasi kegiatan yang berlangsung di Pendopo Wisata Goa Jeruk Kebonagung.
“Kegiatan ini merupakan wadah untuk menyelesaikan semua masalah. Ini merupakan kegiatan Ngopi cerdas,” katanya.
Faruk Hanafi juga menceritakan berbagai dinamika masalah yang ada di Kecamatan Kota Sumenep, mulai dari hal sampah, hingga tukar guling Tanah Kas Desa yang membuatnya dipanggil kepolisian.
“Terkait Sampah kedepan kecamatan kota harus lebih steril. Karena belakangan ini ada fenomena bahwa masih ada orang yang membuang sampah di jalan raya kota padahal sebelumnya pihak DLH sudah mengangkutnya,” katanya.
Menurutnya, hal itu merupakan ulah orang yang tidak bertanggung sehingga saat ini telah dipasang CCTV di area jalan yang sering dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah tersebut.
“Dipasangnya CCTV itu agar nantinya menjadi pelajaran bagi mereka untuk tidak membuang sampah sembarangan lagi,” jelasnya.
Camat Kota itu pun lantas membeberkan prestasi Kabupaten Sumenep yang sukses menyabet penghargaan Adipura 2023.
“Penghargaan itu hendaknya jadi motivasi seluruh pihak untuk lebih semangat lagi dalam hal kebersihan. Prestasu tersebut merupakan suatu kebanggan yang kuat biasa,” pungkasnya.
Setelah itu, pada kesempatan tersebut BPN Sumenep memberikan sosialisasi terhadap pemerintahan desa serta memberikan pemaparan mengenai program programnya yang berskala prioritas bahkan ada program pengurusan sertifikat sehari selesai.
“Bagi masyarakat silahkan datang langsung jangan melaui makelar. Di BPN itu ada yang namanya Karpet merah. Pengurusan disana satu hari selesai asal membawa data dan surat surat lengkap,” ucapnya.
Uniknya, Kades Paberasan pada kesempatan tersebut juga menjadi perhatian. Sebab, ia menyampaikan sekelumit persoalan di desanya mengenai kasus tukar guling TKD 3 desa.
Kades Paberasan itu secara lantang dan menggebu-gebu memaparkan secara rinci dan detail bagaimana proses kasus tanah hasil tukar guling 3 desa meliputi desa Kolor, Talango dan Cabbiya yang objek tanahnya ada di desanya itu.
Kemudian, pihak BPPKAD, DLH, perwakilan dari Polres Sumenep dan Perhutani secara bergantian menyampaikan aspirasinya.
Sebagai catatan, giat tersebut merupakan bagian dari implementasi sinergitas pentahelix yang digaungkan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo dalam rangka menyukseskan semua program-program pembangunan.
Usai acara diskusi ditutup oleh Ketua AKD Kecamatan kota, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama.
Igusty Madani