SOROTAN, Sumenep – Sikap Pejabat sementara dan atau pelaksana Tugas (Plt) kepala Dinkes P2KB Sumenep yang terkesan memantik amarah Massa aksi dari aktivis Garda Raya mendapat sorotan dari wartawan Muda Sumenep.
Sebab, Plt Kadinkes P2KB Sumenep itu tidak hanya keluarkan jarinya untuk menunjuk, tapi juga bersedekap seraya cengengesan. Bahkan hampir terjadi kericuhan saat Agustiono Sulasno menghampiri masa aksi dengan gesturnya yang terkesan menantang.
Hal itu terjadi karena tensi debat mulai panas antara A Sattar dari Garda Raya dengan Plt Kadinkes P2KB Sumenep mengenai persoalan Kepala Puskesmas dan salah satu Bidan di Puskesmas Batang-batang yang diduga melakukan Malapraktik kepada Bayi baru Lahir.
Bahkan dalam video yang sudah menyebar luas itu, beberapa massa aksi melontarkan sembelih.
Massa aksi pemuda dan Masyarakat Timur Daya pun mengeluarkan ultimatum untuk melakukan gerakan dengan massa yang lebih besar.
Beruntung, Polisi sebagai mitra mahasiswa berupaya menjaga keamanan sehingga tidak terjadi bentrok saat Agustiono Sulasno menghampiri massa aksi.
“Insiden itu sangat disayangkan, karena pejabat publik mencerminkan sikap seperti Preman bukan sewajarnya ditampakkan di khalayak publik”, kata Toifur Ali Wafa kepada Sorotan.co. Ahad, 2 Desember 2023.
Menurutnya, kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak asasi manusia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia.
Kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jika menyampaikan pendapat menjadi masalah di Negara demokrasi utamanya kabupaten Sumenep, kita perlu curiga, ada apa di Sumenep. Kan begitu?, “Jelasnya.
Aktivis Timur daya yang tahun lalu dinobatkan sebagai Wartawan muda dari dewan Pers menyayangkan sikap arogansi kepala Dinas Kesehatan pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) kepada Massa aksi meskipun tidak sampai terjadi pemukulan tersebut.
Namun, lanjut dia, bagaimanapun kejadian itu secara tidak langsung menciderai demokrasi kita dan Kaum demonstran secara khusus. Sebab gestur dan sikapnya yang terkesan cengengesan seolah memancing massa aksi untuk anarkis dalam menyampaikan aspirasinya.
“Apalagi, ia menunjukkan sikap kesombongan dengan wajah tersenyum seolah menertawai penyampaian Aspirasi aktivis yang betul-betul menginginkan keadilan atas kasus yang menjadi point tuntutannya”. Lanjutnya.
Pihaknya berharap Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengevaluasi Kinerja plt Kepala Dinas perikanan dan kelautan yang saat ini juga menjabat Plt Kadinkes Sumenep.
“Karena selain menciptakan kegaduhan ditengah-tengah Masyarakat dan aktivis, Kadis Agus juga minim prestasi sejak dari Dishub, lanjut ke Perikanan bahkan saat ini menjadi Plt Dinkes P2KB.”
“Ditengah situasi lemahnya keberpihakan Birokrasi kepada Rakyat, saya yakin Hanya Bapak Bupati yang saat ini masih Bijak dan berpihak pada Rakyat dan menunjunjung tinggi keadilan,” harapnya.
Semetara Plt Kadinkes P2KB Sumenep Agustiono Sulasno sat dikonfirmasi Sorotan.co perihal gestur yang terkesan membusungkan dada di depan para pendemo tersebut justru meminta maaf.
“Maaf mas saya tidak membusungkan dada, cuma saya sedekap dari awal,” katanya.
“Saya cuma mau tanya ke yamg ngomong kenapa dia mau sembelih saya,” pungkasnya. (IM)